Sebuah
cerpen berjudul Angin dari Gunung
merupakan cerpen yang menceritakan tentang nostalgia sepasang kekasih yang
telah lama berpisah. Mereka berpisah karena keadaan, yang pada akhirnya sang
lelaki menikah dengan wanita lain dan memiliki dua orang anak. Perpisahan ini
terjadi sudah hampir, kurang lebih sembilan tahun dan dalam perpisahan ini
banyak sekali peristiwa yang terjadi. Sang wanita mengalami tragedi yang
menyebabkan kecacatan pada dirinya. Ia kehilangan dua tangan dan kakinya.
Ketika
mereka sudah lama berpisah, akhirnya mereka bertemu lagi di tempat kesayangan
mereka yaitu pegunungan. Di pegunungan ini lah mereka bernostalgia tentang masa
lalu. Mereka merasakan angin gunung yang dulu juga menemani mereka waktu
pacaran, dan angin inilah yang membawa cerita percintaan mereka. Ke dalam
bentuk cerpen A.A Navis.
Jika
kita melihat cerpen ini secara keseluruhan, sangat banyak pengunaan kata yang
digunakan secara berulang-ulang. Contoh pengulangan itu dapat kita lihat pada
paragraf pertama, yaitu kata “sejauh dan semua”, sejauh mataku memandang, sejauh aku memikir, semuanya mengabur,
semua tak pernaah ada, semuanya lewat tiada berkesan. Pengulangan kata ini
memberikan kesan kepada pembaca bahwa ada sisi yang harus kita tekankan dengan
pengulangan kata tersebut. Selain itu kita juga dapat melihat adanya keserasian
bunyi yang ditimbulkan oleh penggunaan huruf vokal, dalam hal ini huruf A pada setiap akhir kalimat. Di dalam
paragraph satu ini, terdapat kata-kata yang sulit dimengerti seperti kata melangkaui dan bercengkawan. Hal ini membuat pembaca kembali harus merasakan
sesuatu yang membuat ia berpikir apa yang terjadi dalam peristiwa cerpen
tersebut.
Pada
paragraph terakhir terdapat pengulangan kata meniup sebanyak tiga kali. Hal ini
menggambarkan penegasan.Dan kalimat angin dari gunung menari ria itu, kata ria
yang dipakai oleh pengarang menunjukkan keserasian bunyi. Tidak menggunakan
kata gembira, karena kata ria lebih padu dengan kata menari.
(Keluarga
mempelai wanita menunggu kehadiran keluarga dari mempelai pria)
Para hadirin tamu undangan yang berbahagia
diharapkan
dapat menempati tempat yang telahdisediakan. Karena
iringan calon mempelai pria
sebentar
lagi akan hadir di tengah-tengah kita.
(Kedatangan
keluarga mempelai pria)
Selamat
datang kami ucapkan kepada keluarga besar dari calon mempelai pria, yaitu
keluarga besar Bapak
Aditya Warman.
Sebelum memasuki tempat berlangsungnya akad nikah, kami persilahkan untuk
perwakilan dari pihak keluarga calon mempelai wanita menyambut
secara simbolik diterimanya calon mempelai pria.
(Di depan pintu
masjid ibu dari
mempelai wanita mengalungkan bunga kepada mempelai pria)
Hadirin,
undangan yang kami hormati.
Prosesi akad nikah y akan dilakukan oleh ananda Raka
Aditya Warman dan adinda Yuliani
Ranawijaya Sudibyo.Agar
tidak mengganggu berjalannya prosesi akad nikah,
kami diharapkan
agar para undangan yang memiliki telepon seluler atau alat komunikasi lainnya
dapat menyesuaikan nada dering.
Terimakasih kami ucapkan.
Baikalah,
Sebelum
kita masuk acara prosesi akad nikah, ada baiknya kita persilahkan kepada calon
mempelai wanita untuk duduk berdampingan di sebelah calon mempelai pria.
Bersamaan
dengan berjalannya calon mempelai wanita memasuki tempat akad nikah
berlangsung, MC memberikan sedikit kata-kata tentang kedua mempelai)
Hadirin,
undangan yang berbahagia.
Ananda Raka Aditya Warman lelaki berparas tampan dan gagah
berani adalah
anak Kedua
dari keluarga bapak Aditya Warman dan Ibu CindiAditya Warman
yang insyaallah
dapat menjadi imam untuk anak dan istrinya kelak. Sedangkan calon
dari mempelai wanita adalah Adinda Yuliani
Ranawijaya Sudibyo seorang
wanita yang anggun dan cantik rupawan dan dapat menjadi seoeranf istri yang sholehaht. Adalah putri pertama dari keluarga bapak Ranawijaya Sudibyo dan ibu Ajeng
Ranawijaya Sudibyo.
Dengan
kehadiran adinda Yuliani Ranawijaya Sudibyo maka kita mulai
acara prosesi akad nikah ini dengan sama-sama melafazkan basmalah.
·(Berjalannya prosesi
akad nikah)
Innalhamdalillahilladzi nahmaduhu wanastainuhu
wanastagfiruhu wanauzubillah himingsururi angfusina wa min sayyiati a’malina
mayyahdillahu falamudillalah wamayudlilhu falahadialah, ama ba’du. Segala
puji bagi
Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak nikmat kepada kita semua sehingga pada hari
yang istinmewa ini kita
dapat berkumpul dalam acara yang agung dan suci.
Sebagaimana yang kita ketahui bersama. hari ini kita
akan menjadi saksi dipersatukanya dua insan yang penuh
cinta kasih.
Pada
acara ini, dua
keluarga besar bertemu untuk
memberikan doa restu untuk kedua mempelai yaitu
keluarga bapak Aditya Warman dengan keluarga bapak Ranawijaya Sudibyo, untuk itu kami persilahkan kepada bapak penghulu untuk
memulai prosesi akad nikah dari kedua calon mempelai. Kepada bapak penghulu Lufi
Syauki Faznur,
kami silahkan.
·(Akad nikah
selesai dilaksanakan)
Alhamdulillahhi
Rabbil’Alamin,
dengan disyahkanya akad nikah
yang baru saja kita saksikan, maka telah resmi juga pernikahan antara ananda Raka
Aditya Warman
dan adinda Yuliani Ranawijaya Sudibyo.
Kita ucapkan selamat menempuh
hidup baru
kepada kedua mempelai yang telah resmi menjadi sepasang suami istri, semoga
keduanya akan menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warrahmah, amin amin ya
Rabbal’alamin.
baiklah,
sebelum kita tutup acara prosesi akad nikah ini, marilah kita berdoa bersama untuk
kedua mempelai yang akan dipimpin oleh
bapak ustazd Abdul Arsudin, kepada Bapak Abdul kami silahkan. (Berdoa)
Selanjutnya persilahkan kepada
kedua mempelai untuk memasuki ruangan resepsi dan duduk di singgasana pelaminan dengan diiringi oleh
para keluarga dan tamu undangan.
(Kedua mempelai
memasuki ruangan resepsi pernikahan dengan diiringi salawat-salawat nabi)
2.KALIMAT PENGANTAR MEMPELAI
Hadirin, undangan
yang kami hormati.
Segala
puji bagi Allah yang telah menyatukan dua insan dalam ikatan suci yang diridhoi
Allah. Ananda Raka Aditya Warma pura kedua dari pasangan bapak Aditya Warman
dan ibu Cindi Aditya Warman yang berasal dari kota Gudeg Jogjakarta. Dan Ananda Yuliani Ranawijaya Sudibyo putra
pertama dari pasangan bapak Sudibyo dan ibu Ajeng yang berasal dari kota
Kembang Bandung.
3.PEMBUKAAN
Hadirin, undangan
yang berbahagia.
Assalammu’alaikum
Wr. Wb.
Sedap
malam harum wanginya
Sedap
malam putiha warnanya
Selamat
malam kami ucapkan tuk semuanya.
Yang
kami hormati bapak ibu undangan yang berbahagia
Yang kami hormati Bapak/Ibu undangan yang
berbahagia,
Akad nikah telah selesai dilaksanakan,
kini lara telah terobati, sepi telah berganti, yang terlihat wajah yang
berseri-seri. Kala terucap “kasih jadilah ibu dari anak-anakku aku mencintaimu
seperti senandung gemercik hujan yang turun membahasahi bumi.
Segala puja dan puji bagi Allah
yang mengusai alam jagat raya, mengetahu
hal-hal yang tersembunyi, karena rahmat dan ridhonya kita dapat dipertemukan di
tempat dan pada kesempatan ya ng berbahagia ini. Salawat beserta salam semoga
terlimpahcurahkan bagi nabi kita Muhammmad SAW yang membawa kita dari zaman
kegelapan sampai kepada terang benderang. Semoga bapak ibu mendapatkan
safaatnya.
Atas nama keluarga besar kedua mempelai, kami ucapkan
selamat datang dan terimakasih yang sebanyak-banyaknya pada bapak- ibu yang
berkenan hadir pada malam ini untuk memberikan doa dan restu untuk kedua
mempelai.. semoga doa dan restu dari
para hadirin menjadi cahaya yang akan menerangi dan menjadi kunci yang akan
membukakani yang pintu kebahagiaan yang
hakiki
4.SAMBUTAN PERWAKILAN KELUARGA
Hadirin, undangan
yang berbahagia.
‘tak kenal maka tak sayang’. Untuk itu sebagai
awal perkenalan, kita akan meminta untuk kedua belah pihak keluarga
menyampaikan sepatah dua patah bagi kita semua. Untuk mengawali perkenalan dan
sekaligus sambutan dari pihak mempelai, yang pertama perwakilan dari keluarga mempelai pria yaitu kepada bapak Sutrisno kepada kami silahkan.
(Sambutan perwakilan
mempelai pria)
Terima
kasih kepada Bapak Sutrisno.
Selanjutnya sepatah dua patah dari perwakilan
keluarga mempelai wanita yaitu kepada Bapak Adhy kami silahkan.
(Sambutan perwakilan
mempelai wanita)
Terima
kasih kami ucapkan kepada Bapak Adhy selaku perwakilan dari keluarga mempelai
wanita.
5.TAUSIAH PERNIKAHAN
Hadirin, undangan yang kami hormati.
Perkenalan telah dilaksanakan dan sambutan dari kedua
pihak mempelai juga telah dilaksanakan. Untuk itu agar kita bisa sama-sama
mendapatkan hikmah pernikahan yang lebih bermanfa. Untuk itu, kami mohon dengan
sangat kepada Bapak ustazd H. Jujun Junaidi, M.A untuk memberikan sedikit
petuahnya kepada kita semua.
Kepada
Ustad Jujun kami silahkan.
Terima
kasih kepada Bapak ustazd H. Jujun Junaidi M.A. yang telah memberikan sedikit petuah dan
ilmu untuk kita semua.
·PEMBACAAN DOA
Hadirin,
undangan yang berbahagia.
Dengan
adanya petuah atau nasehat yang indah bagaikan angin berhembus diteriknya
matahari, untuk itu marilah kita sama-sama berdoa demi kebahagiaan dan keutuhan
rumah tangga kedua mempelai serta untuk kita semua.
Kepada
Bapak H Henri Pradianto, M.A. kami silahkan untuk memimpin doa.
(Berdoa)
Syukur Alhamdulillah kita ucapkan dan terima kasih
kepada Bapak H. Hendri Pradianto, M.A.
6.HIBURAN
Hadirin,
undangan yang berbahagia
Kami persilahkan untuk menuju
meja perasmanan.
Dan untuk menemani para hadirin bersantap malam.
saatnya
kita masuk kedalam acara selanjutnya, yaitu Hiburan yang akan di tampilkan oleh
Anang dan Ashanti.
kami persilahkan.
Terima
kasih kami ucapkan kepada seluruh pengisi acara yang telah ikut berpartisipasi
dalam memberikan kebahagiaan di hari yang suci ini. Marilah kita berikan tepuk
tangan yang sangat meriah untuk para pengisi acara pada hari ini.
7.PENUTUP
Bapak
ibu yang kami hormati. Alhamdulilah satu demi satu rangkaian acara telah
terlaksana dan sampailah kita di penghujung acara malam ini. Bailklah saya
Eti Kurniati mewakilli kedua keluarga mempelai mengucapkan,
terima kasih yang sebanyak-banyaknya. Dan sebagai persembahan rasa terima kasih
kami kita saksikan Afgan dengan lagu Dia. Akhir kata Wassamualaikum Wr Wb.
Kejenuhan
memang kerap terjadi pada setiap rutinitas, oleh karena itu yang harus kita
lakukan adalah menjadikan rutinitas dibarengi dengan kreativitas. Kejenuhan
dalam belajar bukan hanya dirasakan oleh siswa sekolah, juga dirasakan oleh
mahasiswa. Mahasiswa yang kita kenal sebagai kaum intektual yanga seharusnya
menjadi agen of change seringkali tidak dapat mengatasi kejenuhan
perkuliahan, dan yang sering menjadi pelimpahan dari kejenuhan tersebut dengan
mengikuti organisasi intra maupun ektra kampus. Kegiatan tersebut dapat
mengurangi kejenuhan yang ada, namun tidak efektif.
Sebenarnya
yang harus kita pikirkan bukanlah mencari alaternatif kegiatan, namun yang
harus dipikirkan adalah bagaimana menjadikan perkuliahan tidak monoton. Dosen
selaku tokoh utama harus lebih berupaya mengajar dengan lebih agresif dalam
mengembangkan kreativitasnya seperti yang dikemukakan oleh Drs.Hasan Basri MM.
Guru adalah sebuah profesi yang
sangat mulia, kehadiran guru bagi peserta didik ibarat sebuah lilin yang
menjadi penerang tanpa batas tanpa membedakan siapa yang diteranginya demikian
pula terhadap peserta didik. Tetapi, dalam mengemban amanah sebagai seorang
guru, perlu kiranya tampil sebagai sosok profesional. Sosok yang memiliki ilmu
pengetahuan dan wawasan, sosok yang dapat memberi contoh teladan dan sosok yang
selalu berusaha untuk maju, terdepan dan mengembangkan diri untuk mendapatkan
inovasi yang bermanfaat sebagai bahan pengajaran kepada anak didik.
Dari kesepakatan-kesepakatan
tersebut ada hal yang terlupakan yaitu bagaimana seorang dosen harus bisa menumbuhkan jalinan emosi bukan
hanya antara dosen dan mahasiswa namun juga anatara mahasiswa dengan mahasiswa
lainya. Mengapa demikian. Karena sikap individualistis pada tingkatan mahasiswa
semakin tinggi dibanding siswa. Seharusnya hubungan antar mahasiswa harus
menjadi hubungan Simbiosis Mutualisme. Hubungan yang saling
menguntungkan akan menimbulkan berbagai kemyamanan dan mewujudkan loyalitas dan rasa kebersamaan sehingga tercipta
sausana belajar penuh semangat yang saling memberikan dorongan sehingga
mencapai tujuan pendidikan. Secara umum pendidikan yang berorietasi pada
kecakapan hidup bertujuan memfungsikan pendidikan sesuai dengan fitrahnya,
yaitu mengembangkan potensi manusiawi peserta didik untuk menghadapi perannya
dimasa datang (Tim BBE, 2002:8).