Ketika
mereka sudah lama berpisah, akhirnya mereka bertemu lagi di tempat kesayangan
mereka yaitu pegunungan. Di pegunungan ini lah mereka bernostalgia tentang masa
lalu. Mereka merasakan angin gunung yang dulu juga menemani mereka waktu
pacaran, dan angin inilah yang membawa cerita percintaan mereka. Ke dalam
bentuk cerpen A.A Navis.
Jika
kita melihat cerpen ini secara keseluruhan, sangat banyak pengunaan kata yang
digunakan secara berulang-ulang. Contoh pengulangan itu dapat kita lihat pada
paragraf pertama, yaitu kata “sejauh dan semua”, sejauh mataku memandang, sejauh aku memikir, semuanya mengabur,
semua tak pernaah ada, semuanya lewat tiada berkesan. Pengulangan kata ini
memberikan kesan kepada pembaca bahwa ada sisi yang harus kita tekankan dengan
pengulangan kata tersebut. Selain itu kita juga dapat melihat adanya keserasian
bunyi yang ditimbulkan oleh penggunaan huruf vokal, dalam hal ini huruf A pada setiap akhir kalimat. Di dalam
paragraph satu ini, terdapat kata-kata yang sulit dimengerti seperti kata melangkaui dan bercengkawan. Hal ini membuat pembaca kembali harus merasakan
sesuatu yang membuat ia berpikir apa yang terjadi dalam peristiwa cerpen
tersebut.
Pada
paragraph terakhir terdapat pengulangan kata meniup sebanyak tiga kali. Hal ini
menggambarkan penegasan.Dan kalimat angin dari gunung menari ria itu, kata ria
yang dipakai oleh pengarang menunjukkan keserasian bunyi. Tidak menggunakan
kata gembira, karena kata ria lebih padu dengan kata menari.
No comments:
Post a Comment