Monday, May 2, 2011

Angin dari Gunung karya A.A Navis


Sebuah cerpen berjudul Angin dari Gunung merupakan cerpen yang menceritakan tentang nostalgia sepasang kekasih yang telah lama berpisah. Mereka berpisah karena keadaan, yang pada akhirnya sang lelaki menikah dengan wanita lain dan memiliki dua orang anak. Perpisahan ini terjadi sudah hampir, kurang lebih sembilan tahun dan dalam perpisahan ini banyak sekali peristiwa yang terjadi. Sang wanita mengalami tragedi yang menyebabkan kecacatan pada dirinya. Ia kehilangan dua tangan dan kakinya.
Ketika mereka sudah lama berpisah, akhirnya mereka bertemu lagi di tempat kesayangan mereka yaitu pegunungan. Di pegunungan ini lah mereka bernostalgia tentang masa lalu. Mereka merasakan angin gunung yang dulu juga menemani mereka waktu pacaran, dan angin inilah yang membawa cerita percintaan mereka. Ke dalam bentuk cerpen A.A Navis.
Jika kita melihat cerpen ini secara keseluruhan, sangat banyak pengunaan kata yang digunakan secara berulang-ulang. Contoh pengulangan itu dapat kita lihat pada paragraf pertama, yaitu kata “sejauh dan semua”, sejauh mataku memandang, sejauh aku memikir, semuanya mengabur, semua tak pernaah ada, semuanya lewat tiada berkesan. Pengulangan kata ini memberikan kesan kepada pembaca bahwa ada sisi yang harus kita tekankan dengan pengulangan kata tersebut. Selain itu kita juga dapat melihat adanya keserasian bunyi yang ditimbulkan oleh penggunaan huruf vokal, dalam hal ini huruf A pada setiap akhir kalimat. Di dalam paragraph satu ini, terdapat kata-kata yang sulit dimengerti seperti kata melangkaui dan bercengkawan. Hal ini membuat pembaca kembali harus merasakan sesuatu yang membuat ia berpikir apa yang terjadi dalam peristiwa cerpen tersebut.
Pada paragraph terakhir terdapat pengulangan kata meniup sebanyak tiga kali. Hal ini menggambarkan penegasan.Dan kalimat angin dari gunung menari ria itu, kata ria yang dipakai oleh pengarang menunjukkan keserasian bunyi. Tidak menggunakan kata gembira, karena kata ria lebih padu dengan kata menari.

No comments:

Post a Comment