Sebuah
cerpen berjudul Angin dari Gunung
merupakan cerpen yang menceritakan tentang nostalgia sepasang kekasih yang
telah lama berpisah. Mereka berpisah karena keadaan, yang pada akhirnya sang
lelaki menikah dengan wanita lain dan memiliki dua orang anak. Perpisahan ini
terjadi sudah hampir, kurang lebih sembilan tahun dan dalam perpisahan ini
banyak sekali peristiwa yang terjadi. Sang wanita mengalami tragedi yang
menyebabkan kecacatan pada dirinya. Ia kehilangan dua tangan dan kakinya.
Ketika
mereka sudah lama berpisah, akhirnya mereka bertemu lagi di tempat kesayangan
mereka yaitu pegunungan. Di pegunungan ini lah mereka bernostalgia tentang masa
lalu. Mereka merasakan angin gunung yang dulu juga menemani mereka waktu
pacaran, dan angin inilah yang membawa cerita percintaan mereka. Ke dalam
bentuk cerpen A.A Navis.
Jika
kita melihat cerpen ini secara keseluruhan, sangat banyak pengunaan kata yang
digunakan secara berulang-ulang. Contoh pengulangan itu dapat kita lihat pada
paragraf pertama, yaitu kata “sejauh dan semua”, sejauh mataku memandang, sejauh aku memikir, semuanya mengabur,
semua tak pernaah ada, semuanya lewat tiada berkesan. Pengulangan kata ini
memberikan kesan kepada pembaca bahwa ada sisi yang harus kita tekankan dengan
pengulangan kata tersebut. Selain itu kita juga dapat melihat adanya keserasian
bunyi yang ditimbulkan oleh penggunaan huruf vokal, dalam hal ini huruf A pada setiap akhir kalimat. Di dalam
paragraph satu ini, terdapat kata-kata yang sulit dimengerti seperti kata melangkaui dan bercengkawan. Hal ini membuat pembaca kembali harus merasakan
sesuatu yang membuat ia berpikir apa yang terjadi dalam peristiwa cerpen
tersebut.
Pada
paragraph terakhir terdapat pengulangan kata meniup sebanyak tiga kali. Hal ini
menggambarkan penegasan.Dan kalimat angin dari gunung menari ria itu, kata ria
yang dipakai oleh pengarang menunjukkan keserasian bunyi. Tidak menggunakan
kata gembira, karena kata ria lebih padu dengan kata menari.
(Keluarga
mempelai wanita menunggu kehadiran keluarga dari mempelai pria)
Para hadirin tamu undangan yang berbahagia
diharapkan
dapat menempati tempat yang telahdisediakan. Karena
iringan calon mempelai pria
sebentar
lagi akan hadir di tengah-tengah kita.
(Kedatangan
keluarga mempelai pria)
Selamat
datang kami ucapkan kepada keluarga besar dari calon mempelai pria, yaitu
keluarga besar Bapak
Aditya Warman.
Sebelum memasuki tempat berlangsungnya akad nikah, kami persilahkan untuk
perwakilan dari pihak keluarga calon mempelai wanita menyambut
secara simbolik diterimanya calon mempelai pria.
(Di depan pintu
masjid ibu dari
mempelai wanita mengalungkan bunga kepada mempelai pria)
Hadirin,
undangan yang kami hormati.
Prosesi akad nikah y akan dilakukan oleh ananda Raka
Aditya Warman dan adinda Yuliani
Ranawijaya Sudibyo.Agar
tidak mengganggu berjalannya prosesi akad nikah,
kami diharapkan
agar para undangan yang memiliki telepon seluler atau alat komunikasi lainnya
dapat menyesuaikan nada dering.
Terimakasih kami ucapkan.
Baikalah,
Sebelum
kita masuk acara prosesi akad nikah, ada baiknya kita persilahkan kepada calon
mempelai wanita untuk duduk berdampingan di sebelah calon mempelai pria.
Bersamaan
dengan berjalannya calon mempelai wanita memasuki tempat akad nikah
berlangsung, MC memberikan sedikit kata-kata tentang kedua mempelai)
Hadirin,
undangan yang berbahagia.
Ananda Raka Aditya Warman lelaki berparas tampan dan gagah
berani adalah
anak Kedua
dari keluarga bapak Aditya Warman dan Ibu CindiAditya Warman
yang insyaallah
dapat menjadi imam untuk anak dan istrinya kelak. Sedangkan calon
dari mempelai wanita adalah Adinda Yuliani
Ranawijaya Sudibyo seorang
wanita yang anggun dan cantik rupawan dan dapat menjadi seoeranf istri yang sholehaht. Adalah putri pertama dari keluarga bapak Ranawijaya Sudibyo dan ibu Ajeng
Ranawijaya Sudibyo.
Dengan
kehadiran adinda Yuliani Ranawijaya Sudibyo maka kita mulai
acara prosesi akad nikah ini dengan sama-sama melafazkan basmalah.
·(Berjalannya prosesi
akad nikah)
Innalhamdalillahilladzi nahmaduhu wanastainuhu
wanastagfiruhu wanauzubillah himingsururi angfusina wa min sayyiati a’malina
mayyahdillahu falamudillalah wamayudlilhu falahadialah, ama ba’du. Segala
puji bagi
Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak nikmat kepada kita semua sehingga pada hari
yang istinmewa ini kita
dapat berkumpul dalam acara yang agung dan suci.
Sebagaimana yang kita ketahui bersama. hari ini kita
akan menjadi saksi dipersatukanya dua insan yang penuh
cinta kasih.
Pada
acara ini, dua
keluarga besar bertemu untuk
memberikan doa restu untuk kedua mempelai yaitu
keluarga bapak Aditya Warman dengan keluarga bapak Ranawijaya Sudibyo, untuk itu kami persilahkan kepada bapak penghulu untuk
memulai prosesi akad nikah dari kedua calon mempelai. Kepada bapak penghulu Lufi
Syauki Faznur,
kami silahkan.
·(Akad nikah
selesai dilaksanakan)
Alhamdulillahhi
Rabbil’Alamin,
dengan disyahkanya akad nikah
yang baru saja kita saksikan, maka telah resmi juga pernikahan antara ananda Raka
Aditya Warman
dan adinda Yuliani Ranawijaya Sudibyo.
Kita ucapkan selamat menempuh
hidup baru
kepada kedua mempelai yang telah resmi menjadi sepasang suami istri, semoga
keduanya akan menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warrahmah, amin amin ya
Rabbal’alamin.
baiklah,
sebelum kita tutup acara prosesi akad nikah ini, marilah kita berdoa bersama untuk
kedua mempelai yang akan dipimpin oleh
bapak ustazd Abdul Arsudin, kepada Bapak Abdul kami silahkan. (Berdoa)
Selanjutnya persilahkan kepada
kedua mempelai untuk memasuki ruangan resepsi dan duduk di singgasana pelaminan dengan diiringi oleh
para keluarga dan tamu undangan.
(Kedua mempelai
memasuki ruangan resepsi pernikahan dengan diiringi salawat-salawat nabi)
2.KALIMAT PENGANTAR MEMPELAI
Hadirin, undangan
yang kami hormati.
Segala
puji bagi Allah yang telah menyatukan dua insan dalam ikatan suci yang diridhoi
Allah. Ananda Raka Aditya Warma pura kedua dari pasangan bapak Aditya Warman
dan ibu Cindi Aditya Warman yang berasal dari kota Gudeg Jogjakarta. Dan Ananda Yuliani Ranawijaya Sudibyo putra
pertama dari pasangan bapak Sudibyo dan ibu Ajeng yang berasal dari kota
Kembang Bandung.
3.PEMBUKAAN
Hadirin, undangan
yang berbahagia.
Assalammu’alaikum
Wr. Wb.
Sedap
malam harum wanginya
Sedap
malam putiha warnanya
Selamat
malam kami ucapkan tuk semuanya.
Yang
kami hormati bapak ibu undangan yang berbahagia
Yang kami hormati Bapak/Ibu undangan yang
berbahagia,
Akad nikah telah selesai dilaksanakan,
kini lara telah terobati, sepi telah berganti, yang terlihat wajah yang
berseri-seri. Kala terucap “kasih jadilah ibu dari anak-anakku aku mencintaimu
seperti senandung gemercik hujan yang turun membahasahi bumi.
Segala puja dan puji bagi Allah
yang mengusai alam jagat raya, mengetahu
hal-hal yang tersembunyi, karena rahmat dan ridhonya kita dapat dipertemukan di
tempat dan pada kesempatan ya ng berbahagia ini. Salawat beserta salam semoga
terlimpahcurahkan bagi nabi kita Muhammmad SAW yang membawa kita dari zaman
kegelapan sampai kepada terang benderang. Semoga bapak ibu mendapatkan
safaatnya.
Atas nama keluarga besar kedua mempelai, kami ucapkan
selamat datang dan terimakasih yang sebanyak-banyaknya pada bapak- ibu yang
berkenan hadir pada malam ini untuk memberikan doa dan restu untuk kedua
mempelai.. semoga doa dan restu dari
para hadirin menjadi cahaya yang akan menerangi dan menjadi kunci yang akan
membukakani yang pintu kebahagiaan yang
hakiki
4.SAMBUTAN PERWAKILAN KELUARGA
Hadirin, undangan
yang berbahagia.
‘tak kenal maka tak sayang’. Untuk itu sebagai
awal perkenalan, kita akan meminta untuk kedua belah pihak keluarga
menyampaikan sepatah dua patah bagi kita semua. Untuk mengawali perkenalan dan
sekaligus sambutan dari pihak mempelai, yang pertama perwakilan dari keluarga mempelai pria yaitu kepada bapak Sutrisno kepada kami silahkan.
(Sambutan perwakilan
mempelai pria)
Terima
kasih kepada Bapak Sutrisno.
Selanjutnya sepatah dua patah dari perwakilan
keluarga mempelai wanita yaitu kepada Bapak Adhy kami silahkan.
(Sambutan perwakilan
mempelai wanita)
Terima
kasih kami ucapkan kepada Bapak Adhy selaku perwakilan dari keluarga mempelai
wanita.
5.TAUSIAH PERNIKAHAN
Hadirin, undangan yang kami hormati.
Perkenalan telah dilaksanakan dan sambutan dari kedua
pihak mempelai juga telah dilaksanakan. Untuk itu agar kita bisa sama-sama
mendapatkan hikmah pernikahan yang lebih bermanfa. Untuk itu, kami mohon dengan
sangat kepada Bapak ustazd H. Jujun Junaidi, M.A untuk memberikan sedikit
petuahnya kepada kita semua.
Kepada
Ustad Jujun kami silahkan.
Terima
kasih kepada Bapak ustazd H. Jujun Junaidi M.A. yang telah memberikan sedikit petuah dan
ilmu untuk kita semua.
·PEMBACAAN DOA
Hadirin,
undangan yang berbahagia.
Dengan
adanya petuah atau nasehat yang indah bagaikan angin berhembus diteriknya
matahari, untuk itu marilah kita sama-sama berdoa demi kebahagiaan dan keutuhan
rumah tangga kedua mempelai serta untuk kita semua.
Kepada
Bapak H Henri Pradianto, M.A. kami silahkan untuk memimpin doa.
(Berdoa)
Syukur Alhamdulillah kita ucapkan dan terima kasih
kepada Bapak H. Hendri Pradianto, M.A.
6.HIBURAN
Hadirin,
undangan yang berbahagia
Kami persilahkan untuk menuju
meja perasmanan.
Dan untuk menemani para hadirin bersantap malam.
saatnya
kita masuk kedalam acara selanjutnya, yaitu Hiburan yang akan di tampilkan oleh
Anang dan Ashanti.
kami persilahkan.
Terima
kasih kami ucapkan kepada seluruh pengisi acara yang telah ikut berpartisipasi
dalam memberikan kebahagiaan di hari yang suci ini. Marilah kita berikan tepuk
tangan yang sangat meriah untuk para pengisi acara pada hari ini.
7.PENUTUP
Bapak
ibu yang kami hormati. Alhamdulilah satu demi satu rangkaian acara telah
terlaksana dan sampailah kita di penghujung acara malam ini. Bailklah saya
Eti Kurniati mewakilli kedua keluarga mempelai mengucapkan,
terima kasih yang sebanyak-banyaknya. Dan sebagai persembahan rasa terima kasih
kami kita saksikan Afgan dengan lagu Dia. Akhir kata Wassamualaikum Wr Wb.
Kejenuhan
memang kerap terjadi pada setiap rutinitas, oleh karena itu yang harus kita
lakukan adalah menjadikan rutinitas dibarengi dengan kreativitas. Kejenuhan
dalam belajar bukan hanya dirasakan oleh siswa sekolah, juga dirasakan oleh
mahasiswa. Mahasiswa yang kita kenal sebagai kaum intektual yanga seharusnya
menjadi agen of change seringkali tidak dapat mengatasi kejenuhan
perkuliahan, dan yang sering menjadi pelimpahan dari kejenuhan tersebut dengan
mengikuti organisasi intra maupun ektra kampus. Kegiatan tersebut dapat
mengurangi kejenuhan yang ada, namun tidak efektif.
Sebenarnya
yang harus kita pikirkan bukanlah mencari alaternatif kegiatan, namun yang
harus dipikirkan adalah bagaimana menjadikan perkuliahan tidak monoton. Dosen
selaku tokoh utama harus lebih berupaya mengajar dengan lebih agresif dalam
mengembangkan kreativitasnya seperti yang dikemukakan oleh Drs.Hasan Basri MM.
Guru adalah sebuah profesi yang
sangat mulia, kehadiran guru bagi peserta didik ibarat sebuah lilin yang
menjadi penerang tanpa batas tanpa membedakan siapa yang diteranginya demikian
pula terhadap peserta didik. Tetapi, dalam mengemban amanah sebagai seorang
guru, perlu kiranya tampil sebagai sosok profesional. Sosok yang memiliki ilmu
pengetahuan dan wawasan, sosok yang dapat memberi contoh teladan dan sosok yang
selalu berusaha untuk maju, terdepan dan mengembangkan diri untuk mendapatkan
inovasi yang bermanfaat sebagai bahan pengajaran kepada anak didik.
Dari kesepakatan-kesepakatan
tersebut ada hal yang terlupakan yaitu bagaimana seorang dosen harus bisa menumbuhkan jalinan emosi bukan
hanya antara dosen dan mahasiswa namun juga anatara mahasiswa dengan mahasiswa
lainya. Mengapa demikian. Karena sikap individualistis pada tingkatan mahasiswa
semakin tinggi dibanding siswa. Seharusnya hubungan antar mahasiswa harus
menjadi hubungan Simbiosis Mutualisme. Hubungan yang saling
menguntungkan akan menimbulkan berbagai kemyamanan dan mewujudkan loyalitas dan rasa kebersamaan sehingga tercipta
sausana belajar penuh semangat yang saling memberikan dorongan sehingga
mencapai tujuan pendidikan. Secara umum pendidikan yang berorietasi pada
kecakapan hidup bertujuan memfungsikan pendidikan sesuai dengan fitrahnya,
yaitu mengembangkan potensi manusiawi peserta didik untuk menghadapi perannya
dimasa datang (Tim BBE, 2002:8).
Pancaran cahaya bulan malam ini terasa begitu hangat, setiap malam cahaya bulan dan bintang selalu menghiburku, bahkan saat mereka tak bersinar mereka mengutus gemercik hujan untuk bersenandung mendendangkan lagu merdu untukku. Malam kau begitu syahdu. Kau memberikan kedamaian saat hati terluka. Luka yang masih terasa perih. Kupikir cinta itu putih ternyata aku salah cinta itu hitam dan gelap. Cinta suci itu hanyalah slogan. Cinta itu kotor bahkan cinta seperti najis. Kenapa harus ada kata cinta, lima huruf itu amat mengusik hidup dan hampir menghapus semua impianku.
Ale memang sosok laki-laki yang disukai wanita ia humooris dan pandai bermain music walaupun wajahnya tidak terlalu tampan, wanita mana yang tidak nyaman berada didekatnya, berada di dekatnya selalu ada gelak tawa yang menjadikan semuanya terasa hangat. Awal pertemuanku denganya sewaktu aku kelas tiga SMA. Ale adalah alumni sekolahku, ia selalu datang satu kali dalam sebulan hanya sekedar untuk berbagi pengalaman yang didapat di kampus tempat ia kuliahnya dulu. Beberapa bulan berlalu tak terasa antara aku dan Ale sudah tidak kaku lagi. Ale memang sosok amat bersahabat dengan siapapun, Ale dekat dengan semua anggota club music di SMAku.
Diam-diam aku menyukainya aku selalu menatapnya bahkan aku ingin hubunganku dengannya bisa lebih dekat. Setiapkali aku berpapasan denganya aku tak berani menatap kedua matanya. Aku malu, karena aku takut tak dapat menyembunyikan perasaanku lebih dalam lagi. Disuatu malam suara ponselku berdering nomornya tak ku kenal. Ternyata Ale pemilik nomor itu. Bukan main girangnya hatiku. Ale pujaan hatiku akhirnya menghubungiku. Walaupun pada akhirnya ada kekecewaan rasanya aku tidak peduli, yang penting komunikasi diantara aku denganya selangkah lebih maju. Persoalan yang membuat aku kecewa ternyata Ale menyukai juniorku di sekolah. Dan yang paling memberatkan adalah ketika Ale memintaku menjadi perantara hubungan diantra mereka. Memang ada rasa kecewa saat orang yang kita sayangi tidak memiliki perasaan yang sama. namun semua kekecewaan itu terhempas oleh sebuah keyakinan. Keyakinan akan perasaan dan sebuah pengorbanan. Aku meruti keingiinanya menjadi mak comblang diantara Ale dan Ranita. Hampir setiap malam Ale menelphonku hanya untuk menyakan kabar Ranita. Semakin hari, semakin sering Ale menelphonku dan semakin berkecamuk rasanya hatiku. Di satu sisi aku bahagia bisa lebih dekat denganya namun di sisi lain hatiku terasa sakit karena orang yang ku sayangi tidak dapat kumiliki. Hari demi hari aku dan Ale semakin dekat begitupun hubungan Ale dengan Ranita mulai dekat. Kedekatan mereka berdua membuatku semakin menyadari atas cinta yang kumiliki. Sakit rasanya bila melihat orang yang ku sayangi bahagia bersama orang lain, tapi akan lebih sakit lagi bila orang yang ku sayangi tidak bahagia bersamaku. Cinta memang tak harus memiliki, adanpun rasa ingin memiliki orang yang kita sayangi itu adalah perasaan yang manusiawi.
Ale dan Ranita memang sempat dekat namun hubungan antara keduanya tidak berlangsung lama. Di katin sekolah ketika tiba waktu istirahat Ranita menemuiku dan menceritakan semua perasaanya terhadap Ale. Aku semapat kaget ternyata kedekatan mereka selama ini tidak ada hubungan yang special, berbeda dengan dugaanku Ranita sudah memiliki kekasih. Aku bingung kenapa Ale tidak mencerikan hal ini kepadaku. Aku ta, hati Ale pasti terluka. Aku semakin tidak mengerti apa yang harus aku perbuat kenapa selama ini Ale tidak terlihat sedih sedikitpun padahal aku tau hatinya pasti sama dengan hatiku kecewa dan sedih. Ale, seandainya kau tau perasaanku, rasanya ingin aku membalut lukamu dan membuatmu bahagia sampai hari tuamu. Namun aku mengatakan semuanyaku terlalu pengecut.
Tidak terasa sebentar lagi aku akan melepaskan seragam abu-abuku. Seragam yang sudah menemaniku selama tiga tahun. Ya seragam inilah yang menjadi saksi pertemuanku dengan Ale orang yang tak mungkin aku lupakan karena sifat hangatnya yang membuatku jatuh cinta. Rasa cinta ini hanya untuk Ale dan akan ku simpan sampai tiba waktunya. Ya, waktu aku dan Ale bisa bersatu. 27 juni 2007 pesta perpisahan SMA Tunas Bangsa berlangsung. Alepun datang untuk member selamat pada semua kelas tiga terutama angota club music SMA Tunas Bangsa.Tidak ada pesta yang lebih menyedihkan saat aku tidak memilki keberanian mengutarakan perasaanku untuknya disaat hari-hari terakhirku di sekolah. Aku benci perpisahanku dengannya. Rasanya perasaanku mau meledak. Tak terasa saat ia menjabat tanganku wajahku memanas perasaanku semakin tidak karuan, Bibirku memang membungkam namun jiwaku tak dapat dibungkam. Jiwa ini berbicara dengan bahasanya sendiri air mataku jatuh diantara jabatan tangan kami berdua. Ale menatapku dalam kucoba menyelami tatapanya untuk pertama kalinya aku memberanikan diri untuk membalas tatapanya. Ada getaran yang begitu dahsyat dalam jiwaku. Namun perasaan Ale terhadapku masih menjadi pertanyaan besar untukku. Aku tak pernah atau jawabannya aku terlalu pengecut. Kusadari itu mungkin akan ada penyesalanya. Ale seandainya kau tahu isi hatiku mungkin aku tidak akan merasa sesulit ini.
Setelah lulus SMA aku memutuskan melanjutkan kuliah di Semarang dan mengambil jurusan kelautan. Semarang kota yang sejuk dan eksotis. Kucoba membuka lemabaran baru di kota ini melupakan segala cinta dan semua rasa, Ale hanyalah masa lalu dan kenangan indah, kenapa cinta datang sesuka hatinya namun meninggalkan jejak yang sulit kuhapus. Bulan demi bulan telah aku lalui di kota ini, tidak terasa liburan semesterpun hampir tiba. Aku rindu kota hujanku aku rindu senandung gemercik hujan yang selalu kudengar saat hujan turun saat butir-butirnya berjatuhan satu persatu sampai tidak terhitung. Senandung gemercik hujan dipinggir jalan dengan menyaksikan indahnya kelap-kelip lampu dimalam hari. Gemercik air dan kelap-kelip lampu kota bagaikan dua orang yang sedang memadu kasih. Semuanya terasa syahdu.
Akhirnya ujian matakuliah terakhir selesai juga. Aku bergegas pulang ke kosan untuk packhing. Dua kawanku Rina dan Ayu terheran melihat kegelisahanku yang ingin segera meninggalkan kota Semarang. Ayu menawarkan bantuannya padaku.
“mau ku antar samapai Stasiun Poncol”
“tidak usah, takut merepotkan”
Rina menyindirku “Tumben, biasanya tidak pernah nolak. Ada yang jemput ya?”.
Aku hanya tersenyum melihat ulah mereka yang penuh curiga.
“aku kan belum selesai bicara, maksud ku tidak usah ragu-ragu kalau mau mengantar”.
Akhirnya kami bertiga tertawa begitu riang. Sahabat memang melebihi apapun mereka selalu menjadi pelipur lara walau terkadang menyusahkan, namun itu semua merupakan bagian daru dinamika persahabatan. Tepat jam 19.oo krang 15 menit aku sampai di Stasiun Poncol. Lima belas menit lagi kereta tujauan Jakarta akan segera berangkat.
“hati-hati ya Fir, jangan tidur terus di kereta!”
“kalau ngantuk ya tidur, kecuali ada cowok keren duduk denganku”
“dasar, otak kamu tuh isinya Cuma cowok keren doang, jaman sekarang keren doang tuh ga cukup”
“iya bu guru, lama-lama kamu tuh bawel juga ya?”
“biarin aja, kamu kan kawan seperjuanganku disini, aku gak mau kamu salah pilih cowo nantinya”
“siap komandan, lama-lama kamu mirip mamah dirumah deh.
“ ya sudah, cepet naik sana! Lima menit lagi keretanya berangkat”
“ok, thanks ya dah nganter aku sampai sini”
“eh ga gratis loh, pulang dari Bogor aku tagih oleh-olehnya”
“ sipplah, aku pergi ya?”
“hati-hati Fir, salam untuk keluargamu ya”
“ok, thanks ya”
Suara klakson keretapun terdengar, tanda kereta akan segera berangkat. Lambaian tangan Ayu sudah tak terlihat. Kereta melaju menuju Stasiun Senen. Belum ada setengah jam aku duduk, rasanya mataku sudah mengantuk. Kusandarkan kepalaku di tepi jendela lalu kututup perlahan mataku yang mulai mengantuk. Tak terasa aku ketika kubuka mataku kereta sudah sampai Bandung. Nyenyak sekali tidurku, mungkin karena aku akhir-akhir ni kurang tidur menghadapi ujian akhir semester. Rasanyan semua rasa lelahku hampir terbayar, kereta sudah sampai Stasiun Senen. ku gendong carilku dan segera aku naik bus merahj urusan kota, langit mulai mendung tetesan-tetesanya berjatuhan senandung gemercik hujan terdengar begitu merdu. Bis merah berhenti di terminal Baranangsiang, beberapa orang anak berlari menghampiri bis, seluruh tubuhnya basah kunyup. Namun keceriaan dan keikhlasan terlihat dari ketulusan senyumnya. Hujan adalah rezeki bagi anak itu, bagiku hujan seperti sebuah pagelaran melodi indah pementasan yang mempesona. Kuambil sebuah sebuah payung dari tanganya dan berjalan menuju angkot jurusan rumahku, kuberi iya lima ribu, senyuman anak itu begitu tulus dan memyenangkan.
Tak lama setelah naik angkot akhirnya samapai di gang rumahku, tetesan air hujan masih menyirami kota kesayanganku. Ku lepaskan ranselku.
“assalamualiakum, mather I am caming”
Senyuman merekah di setiap bibir di kelargaku, senyuman itu begitu berharga
Rab Ne Bana Jodi yang artinya cinta dari tuhan, adalah film yang menceritakan perjalanan cinta seorang laki-laki bernama Surinder yang diperankan oleh Shahrukh Khan dengan lawan mainya Raina yang berperan sebagai Thani. Film ini memiliki nuansa baru dibandingkan dengan film India yang lainya. Nuansa baru itu tampak saat Raj mengungkapkan cinta pada Thani di atas bukit dengan panorama lampu-lampu pemukiman yang sekejap mati dan menyala kembali membentuk kata I Love U. Nuansa Romantis pada film ini tidak kalah dengan film korea seperti BBF dan Full Hous. Selain romantis ada beberapa adegan lucu yang dimainkan bersama Bobi yang menghibur penonton.. Konflik dalam film sangat menarik dan mengejutkan, Namun klimak yang terdapat dalam filem ini kurang menguras emosi penonton, karena dari awal filem penonton sudah mendapat sajian konflik yang cukup mempengaruhi emosi sehingga ketika berada di titik klimaks penonton merasa kurang gereget. Kualitas gambar yang disajikan sangat jelas dan penuh warna. Latar kejadian adalah kota Atmister denagn setingan tempat yang tidak terlalu banyak. Penataan musik dan akting pemain sangat intens dan saling mendukung. amanat atau pesan yang terdapat dalam film ini adalah cinta yang paling abadi adalah saat kita mencintai seseorang dengan keikhlasan dan hanya karena tuhan.
Awal pertemuan mereka ketika Surinder datang pada acara pernikahan Thani. Surinder adalah murid kesayangan ayah Thani, ketika Surinder masih menjadi mahasiswa di sebuah perguruan tinggi. Ketika pertama melihat Thani yang sedang menari dan tertawa lepas saat itulah Surinder menyukainya. Namaun, seketika tawa dan tarian itu berhenti saat ayahnya menghampirinya dan seketika suasana kemeriahanpun berubah, saat berita kecelakaan bus yang membawa pengantin pria mengalami kecelakaan jatuh ke jurang tidak ada yang selamat satupun. Thani terpukul, ayahnyapun terkena seranagn jantung. Sebelum ayahnya meninggal, ia meminta Surinder menikah dengan Thani. Tanpa rasa cinta dan terpaksa Thani mengabulkan permintaan ayahnya. Surinder yang berpenampilan jadul, kaku, dan berkumis ingin membuat Thani bahagia dan menemukan cintanya, lalu Surinder memutuskan merubah penampilanya, tanpa diketahui oleh Thani. Pada kontes dance Thani mendapat pasangan bernama Raj seiring berjalanya waktu Thani jatuh cinta pada Raj. Ketika babak final dance berlangsung ia menyadari bahwa Raj dan Surider adalah orang yang sama. Akhirnya Thani menyadari betapa besar cinta dan pengorbanan Surinder untuknya, saat itulah Thani jatuh cinta pada Surinder ia meerasa melihat tuhan dalam diri Surinder dan mencintai dengan apa adanya.
Begitulah film ini menyampaikan pesan realigi yang dikemas dengan kisah cinta yang tak kalah romantis dengan film Korea. Shahrukh Khan, aktor yang penuh karisma dari Negara Iandia ini tidak pernah mengecewakan penonton dalam berakting. Ia selalu tampil maksimal di setiap film yang dibintanginya.