Sebenarnya
yang harus kita pikirkan bukanlah mencari alaternatif kegiatan, namun yang
harus dipikirkan adalah bagaimana menjadikan perkuliahan tidak monoton. Dosen
selaku tokoh utama harus lebih berupaya mengajar dengan lebih agresif dalam
mengembangkan kreativitasnya seperti yang dikemukakan oleh Drs.Hasan Basri MM.
Guru adalah sebuah profesi yang
sangat mulia, kehadiran guru bagi peserta didik ibarat sebuah lilin yang
menjadi penerang tanpa batas tanpa membedakan siapa yang diteranginya demikian
pula terhadap peserta didik. Tetapi, dalam mengemban amanah sebagai seorang
guru, perlu kiranya tampil sebagai sosok profesional. Sosok yang memiliki ilmu
pengetahuan dan wawasan, sosok yang dapat memberi contoh teladan dan sosok yang
selalu berusaha untuk maju, terdepan dan mengembangkan diri untuk mendapatkan
inovasi yang bermanfaat sebagai bahan pengajaran kepada anak didik.
Dari kesepakatan-kesepakatan
tersebut ada hal yang terlupakan yaitu bagaimana seorang dosen harus bisa menumbuhkan jalinan emosi bukan
hanya antara dosen dan mahasiswa namun juga anatara mahasiswa dengan mahasiswa
lainya. Mengapa demikian. Karena sikap individualistis pada tingkatan mahasiswa
semakin tinggi dibanding siswa. Seharusnya hubungan antar mahasiswa harus
menjadi hubungan Simbiosis Mutualisme. Hubungan yang saling
menguntungkan akan menimbulkan berbagai kemyamanan dan mewujudkan loyalitas dan rasa kebersamaan sehingga tercipta
sausana belajar penuh semangat yang saling memberikan dorongan sehingga
mencapai tujuan pendidikan. Secara umum pendidikan yang berorietasi pada
kecakapan hidup bertujuan memfungsikan pendidikan sesuai dengan fitrahnya,
yaitu mengembangkan potensi manusiawi peserta didik untuk menghadapi perannya
dimasa datang (Tim BBE, 2002:8).
No comments:
Post a Comment